Jumat, 16 Juli 2010

akuntansi

1. SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI

Akuntansi disebut sebagai dunia usaha (language of business) oleh karena itu Akuntansi berkaitan erat dengan aktifitas usaha. Sejarah Akuntansi dibagi menjadi dua :


a. Perkembangan Akuntansi dan Pembukuan Berpasangan

Dilihat dari sudut perkembangannya kebutuhan pencatat ada yang dikaitkan dengan usaha yang sudah ada sejak manusia mengenal uang sebagai lalat pembayaran beberapa abad yang lalu. Hal ini dapat kita lihat dari penemuan Babilonia, Mesir dan Yunani Kuno yang belum lengkap. Contoh catatan Akuntansi yang belum lengkap:
A. pembayaran upah pada tanah liat yang juga menjadi catatan Akuntansi yang tertua
B. catatan mengenai pembayaran pajak dan semua dari zaman abad pertengahan.

Sedangkan catatan yang belum lengkapdikembangkan di Italia. Akuntansi berkembang di Negara Italia, Spanyol, Portugal dan Yunani. Akuntansi yang berkembang di Italia ditandai dengan munculnya lembaga perbankan pada abad ke II. Catatan Akuntansi pada waktu itu berupa catatan perjalanan (Voyage Recorgs ) yang berhubungan dengan perdagangan antar Negara. Perkembangan Akuntansi bersamaan dengan ditemukannya system pembukaan Double entry system ditemukan oleh Lucas Paciola dalam bukunya yang berjudul “Summa De Aritmatika, Geometrica, Propartianiet proposionality” yang merupakan tonggak dasar ilmu Akuntansi, sebab dalam salah satu babnya membahas tentang pengetahuan Akuntansi judul “Tractatus de Cumputiset Scripto”. Double entry ini merupakan suatu pencatatan semua transaksi yaitu debet dan kredit sehingga selalu dalam keadaan yang seimbang.

b. Perkembangan Akuntansi dari System Continental ke System Anglosaxon

System pembukuan disebarkan dikemukaan Lucas Paciolo oleh para pedangang ke daerah Eropa di negri Belanda, Inggris. System yang berkemang di Eropa disebut system Kontinental. Contoh : Boekhouden / tata buku Belanda dan Bookeping di Inggris. Namun semuannya tidak terlepas dari metode Double Entry. Namun demikian akibat perkembangan dunia usaha dan terjadinya revolusi industri didaratan Eropa maka terjadi perpindahan perdangangan dari Eropa ke Amerika. Berdampak pada perkembangan sistim pembukuan yang telah ada di Amerika. Sistem ini disebut system Akuntansiterkenal dengan sebutan Anglosaxon yang berkembang sampai sekarang.





2. Pengertian Akuntansi

Ada banyak pengertian Akuntansi, sebagaimana juga orang mempunyai banyak kesan tentang kata Akuntansi. Berikut ini dikemukaan beberapa definisi tentang Akuntansi.

a. Akuntansi sebagai proses
A. Proses mengidentifikasi (memisahkan kejadian mana ekonomis dan bukan kejadian ekonomis )
B. Proses mengukur (memberikaqn nilai pada kejadian ekonomis yang dinyatakan dalam satuan uang. )
C. Proses mencatat ( membuat catatan yang besifat permanent atas kejadian-kejadian ekonomis)
D. Proses penyampaian (menyampaikan kejadian-kejadian ekonomi dalam bentuk laporan Akuntansi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.)
b. Akuntansi sebagai aktivitas

Akuntansi adalah aktivitas penghasil jasa yang berfungsi untuk menyiadakan informasi yang bersifat kuantitatif, khususnya tentang keuangan, tentang suatu entitas yang dimaksudkan yang digunakan dalam pengambilan keputuisan ekonomi.

c. Akuntansi sebagai seni

Akuntansi adalah seni mencatat, menggolongkandan mengikhtisarkan informasi yang bersifat keuangan dari suatu organisasi.


3. Kualitas Informasi Akuntansi
A. Kualitas dari informasi Akuntansi antara lain :

1. dapat dipahami (informasi harus dapat dimengerti oleh semua akuntan dan akuntan harus memahami informasi tersebut. )
2. relevan (saling berkaitan dari dulu hingga masa depan. )
3. keandalan

informasi yang dapat diandalkan harus mengandung pengertian sebagai berikut:
1. mencermikan kujujuran seorang akuntan
2. mengambrakan suatu masalah pokok ekonomi dari suatu kejadian
3. netral
4. mencerminkan kehati-hetian
5. mencakup semua hal material

4. dapat dibandingkan (membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode)
5. tepat waktu (informasi Akuntansi disampikan secara dini sehingga dapat dijadikan sebagai dasar berdirinya suatu perusahaan )
6. lengkap (informasi Akuntansi yang disampikan harus rinci dan detail)

B. Tujuan dan kualitas informasi Akuntansi adalah sebagai berikut :
o Kesatuan usaha
o Kelangsungan usaha
o Konservatif
o Netralitas
C. Factor yang mempengaruhi system informasi Akuntansi
1. perilaku manusia (perlu dikembangan kejiwaan seseorang dalam menyusun Akuntansi )
2. menggunakan computer dengan menggunakan bantuan alat maka kemampuan mengolah adata akan lebih akurat
4. pemakai informasi Akuntansi
a. pihak intern = pihak yang bertanggung jawab menyelengara usaha-usaha / manajement usaha
A. untuk mengetahui maju mundurnya perusahaan
B. sebagai alat pengendali social yang telah ditetapkan
C. untuk menyusun rencana keuangan dalam upaya meningkatkan laba perusahaan
D. untuk membuat rencana operasi perusahaan dimasa yang akan datang
b. pihak ekstern = pihak yang berkentingan terhadap perusahaan tetapi tidak terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan kebijakan opreasional perusahaan
A. pemilik dan calon pemilik
B. kreditor dan calon kreditor
C. pemerintah
D. pegawai dan tenaga kerja
E. masyarakat
F. investor
5. macam-macam Akuntansi
a. bedasarkan tujuan
A. Akuntansi keuangan yang bertujuan untuk menghasilkan laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak diluar perusahaan
B. Akuntansi manajement bertujuan menghasilkan informasi ekonomis untuk digunakan untuk pihak intern
C. Akuntansi pemeriksaan yaitu membahas prinsip, metode dan tehnik pemeriksaan untuk menentukan kewajaran dari suatu laporan keuangan.
D. Akuntansi perpajakan yaitu membahas tentang transaksi yang berkaitan dengan macam-macam aturan perpajakan yang berlaku.
E. Akuntansi biaya yaitu kegaiatan utama untuk menghitung baiaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
F. Akuntansi bidang yaitu dalam hal penyususnan dan penerapan dari suatu sisrem yang dihasilkan suatu cara persamaan tas harta perushaan dengan menyiapkan informasi serta pengaduan
G. Akuntansi kemasyarakatan yaitu melakulakn pengukuran atas kerugian dan keuntungan yang didaptkan masyarakat dalam jangka waktu tidak sebentar .
H. Akuntansi pemerintah yaitu mengkhususkan diri dalam bidang pemerintah yang bertugas mencatata, melaporkan transaksi pada lembaga pemerintah
I. Akuntansi anggaran yaitu melakukan perencanaan keuangan untuk jangka waktu relative lama atau jangka waktu panjang serta meneliti dan menganalisis.
J. Akuntansi perbankan yaitu Akuntansi yang mirip dengan Akuntansi perusahaan jasa .
6. profesi Akuntansi
a. profesi akuntan public akutan yang memberikan jasa kepada masyarakat danmendapat imbalan atas jasa yang diberikan.
A. Jasa Auditing
B. Jasa perpajakan
C. Jasa Akuntansi management
b. Profesi akuntan pemerintah adalah organisasi yang tidak bertujuan mencari laba
c. profesi akuntan privat adalah akuntan jasa yang bekerja sebagai karyawan diperusahaan tertentu. Jasa yang diberikan adalah
1. akuntansi biaya
2. penganguran
3. akuntansi umum
4. system informal akuntansi
5. pemeriksaan intern
d. provesi akuntan pendidikan
A. akuntan pendidik bertugas mendidik calon-calon akuntan sehingga nanti diperoleh akuntan yang berkompeten .
7. etika profesi Akuntansi
a. Tanggung jawab profesi

Akuntan harus bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan sesame akuntan untuk mengembangkan profesi akuntan, memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya.
b. Kepentingan public memegang kepentingan yang penting dimana public profesi akuntan terdiri dari
A. Klien
B. Pemberi kredit
C. Pemerintah
D. Pegawai
E. Investor
F. Dunia bisnis dan keuangan
G. Serta subjek lain yang bergantung pada objektivitas dan intergritas akuntan
c. Intergritas merupakan suatu elemen karakter yang mendasari pengakuan professional. Intergritas diukur dari bentuk apa yang benar dan adil, sehingga intergritas merupakan suatu kualitas yang mendasari kepentingan umum.
d. Objetivitas merupakan kualitas yang memberi nilai atas jasa yang diberikan akuntan
e. Kompetisi an kehati-hatian professional merupakan kompetensi seorang akuntan diperoleh melalui pendidikan dan mengalaman. Kehati-hatian professional mengharuskan akuntan untuk memenuhi tanggung jawab professional dengan kompentensi dan ketekunan
f. Kerahasaan merupakan kerahasiaan yang harus dijaga akuntan kecuali jika persetujuan telag diberikan atau terdapat kewajiban legal atau professional untuk mengungkapkan informasi.
g. Perilaku professional merupakan perilaku konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
h. Standar teknis adalah standar professional yang harus ditaati akuntan adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), international federation of accountant, badan pengatur dan pengaruh undang-undang relevan.
8. sekilas tentang ikatan Akuntansi Indonesia

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan berskala nasional, yang didirikan pada tahun 1957. Pendiri IAI diprakarsai oleh Prof. R. Soemardjo Tjitrosidojo bersama-sama dengan sepuluh orang akuntan Indonesia, yaitu Abutari, Tio Ro Tjang, Tan Eng Oen, Tang Siu Tjhang, Liem Kwie Liang, The Tik Him, Basuki T. Siddharta, Hendra Darmawan, Go Tie Siem, dan Tan Tong Djoe. Empat puluh sembilan tahun sejak pendiriannya, IAI telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Jumlah anggota meningkat pesat dari tahun ke tahun. Tahun 2006 anggota IAI hampir mencapai 5.000 orang. Melihat potensinya, keanggotaan IAI sebenarnya masih dapat ditingkatkan, karena dewasa ini jumlah akuntan Indonesia yang terdaftar dan memiliki register seluruhnya adalah 16.000 orang.
Secara geografis IAI menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Karena sifat pekerjaannya, sebagian besar Akuntan tinggal di kota-kota besar, yakni di ibu kota propinsi. Jumlah anggota terbanyak tentu saja berada di Jakarta. Dari segi pekerjaan, mereka menduduki posisi cukup penting baik sebagai pemeriksa intern, akuntan publik, akuntan pajak, maupun menduduki posisi manajemen di berbagai instansi swasta dan pemerintah.
Pada tingkat yang lebih luas, Ikatan Akuntansi Indonesia juga ikut aktif dalam organisasi-organisasi akuntan internasional seperti Federasi Akuntan Asean (AFA), Konfederasi Akuntan Asia Pacific (CAPA), dan Federasi Akuntan Internasional (IFAC). Keikutsertaan Indonesia tidak terbatas pada keanggotaan, tetapi juga pada posisi penting dalam organisasi tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar